Banyak Sekali Ulasan-ulasan Mengenai Istri Sholehah, Lalu Apa Hanya Istri Yang Harus Sholehah ? Jika Tidak, Lain Dengan Istri Sholehah, Bagaimanakah Suami Yang Sholeh Itu ?
Siapa
yang tak menginginkan Suami yang sholeh, untuk suami pun sesungguhnya
juga menginginkan seorang istri yang sholehah. Jika tadi kita
mengulas tentang Istri sholehah, kali ini kita akan mengulas tentang
Suami sholeh. Sedikit mengulas kembali dan mengingat kembali tentang
istri sholehah, Salah satunya yang terkandung di dalam surat :
An – Nisaa’
(4) 34:
“Sebab itu, wanita sholehah ialah yang taat
kepada Alloh (bi ma hafizhallah) dan memelihara diri ketika suaminya
tidak ada karena Alloh telah memelihara (mereka)…”
Lalu, bagaimana Sunnah Nabi Muhammad SAW., dalam
adab suami – istri? Berikut beberapa adab suami terhadap kaum
wanita terutama istri. Dan ciri-ciri Suami yang Sholeh :
1. Tanggung jawab terhadap Istri dan Keluarganya
Dari Ibnu Umar RA., Rosul Saw bersabda:
“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap
kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.
Seorang penguasa adalah pemimpin, seorang suami adalah seorang
pemimpin terhadap keluarganya, dan seorang istri adalah pemimpin atas
rumah suami serta anaknya. Kalian adalah pemimpin yang akan dimintai
pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya.” (Muttafaq
Alaih)
Beberapa kajian dari berbagai buku, kitab, majelis
maupun situs web, menempatkan hal yang sama tentang tanggung jawab
ini. Teringat seorang Mario Teguh berbicara tentang Pria yang sukses
selalu mempunyai istri yang hebat yang mendukungnya.
2. Bersikap Baik Terhadap WanitaDari Abu Hurairoh RA., Rosul SAW bersabda:
“Barangsiapa beriman kepada Alloh SWT dan Hari
Akhir, hendaklah ia tidak mengganggu tetangganya. Jagalah pesanku
tentang kaum wanita agar mereka diperlakukan dengan baik. Sebab
mereka diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok. Tulang rusuk yang
paling bengkok adalah yang paling atas. Jika engkau berusaha untuk
meluruskannya, tulang itu akan patah. Jika engkau membiarkannya,
tulang itu tetap bengkok. Oleh karena itu, jagalah pesanku tentang
kaum wanita agar mereka diperlakukan dengan baik.” (Muttafaq
Alaih)
Sudah merupakan prinsip dasar manajemen ilmu
kepemimpinan, tidak ada “bawahan” yang lalai, yang ada adalah
pemimpin yang bodoh.
3. Larangan Bersikap Buruk Terhadap Wanita
Rosul SAW bersabda:
“Aku ingatkan kepada kalian tentang 2 orang
yang lemah, yaitu anak yatim dan wanita.” (HR. Imam Ahmad,
Ibnu Majah, Al Hakim)
Hadits ini memperingatkan agar tidak memperlakukan
buruk kaum wanita, yang sering dianalogikan bagai kaum yang tertawan
layaknya burung dalam sangkar. Tidak ada yang namanya mencari –
cari alasan untuk menyakiti mereka.
4. Larangan Menyakiti Wanita Terutama Istri
Umar bin Khothob pernah mendatangi Rosul SAW, seraya
berkata: “Kadang – kadang kaum wanita berbuat durhaka kepada
suaminya.” Umar meminta keringanan untuk diperbolehkan memukul
mereka. Namun, sejumlah wanita mendatangi istri – istri Nabi SAW,
dan mengadukan perlakuan suami mereka. Rosul SAW bersabda:
“Banyak wanita mendatangi istri – istri
Muhammad untuk mengadukan perlakuan suami mereka. Suami – suami
tersebut bukanlah orang – orang terbaik.” (HR. Abu
Dawud, Ibnu Majah, Al – Darimi, Ibnu Hibban, Al Hakim)
Jadi, tidak seperti lagu Betaria Sonata yang ingin
dipulangkan ke rumah orangtuanya karena ditampar oleh suaminya….tanda
merah di pipi.
5. Memanggilnya dengan Panggilan Mesra
“Adhek, Eneng, Dinda, Jeng, Sayang, Bunda,
Mah, Ummi, Cinta, Honey”…apakah sangat sulit dan kelu sekali
lidah untuk mengucapkan demikian? Rasa malu wanita memang sangatlah
besar, tetapi Suami-lah yang menjadi selimut malu kaum istri
tersebut. Tidakkah akan kita dapati, senyum tersipu dan tertahan dari
istri jika diperlakukan demikian?
Tahukah bagaimana Rosul SAW memanggil Bunda Aisyah
RA.,? Dalam beberapa riwayat diceritakan, Rosululloh SAW memanggil
Aisyah RA., dengan panggilan Humairo’ daripada memanggil dengan
namanya, bahkan di depan para sahabat. Humairo’…”pipi yang
kemerah – merahan”. Kalau istri anda menyukai kucing, kenapa
tidak memanggilnya dengan “Ummu Hurairoh”?
6. Mendidik Kaum Wanita
Dari Abu Musa Al – Asy’ari RA., Rosul SAW bersabda:
“Siapa saja pria yang menpunyai anak wanita,
lalu memberinya pendidikan dengan sebaik – baiknya, mengajarinya
perilaku terpuji dengan sebaik – baiknya, lalu menikahkannya, ia
memperoleh 2 pahala.” (Muttafaq Alaih)
Seorang hakim yang sangat waro’, Isa bin Miskin,
senantiasa mengajari anak – anak wanita dan pelayannya. Setiap
selesai sholat Ashar, Ibnu Sahnun, memanggil kedua anak wanitanya dan
keponakan – keponakan wanitanya belajar Al – Qur’an dan
pengetahuan lain.
Semoga Bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar